Sering kali di awal sebuah film Disney X Pixar kita melihat sebuah film animasi pendek yang menarik untuk juga disimak. Bahkan banyak di antara film animasi pendek itu memberikan kesan yang mendalam bagi yang menyaksikannya. Salah satu film animasi pendek yang disambut baik oleh penonton adalah yang berjudul Bao.
Animasi pendek yang disutradarai oleh sutradara perempuan pertama dari rumah produksi Disney Pixar, Domee Shi. Film animasi pendek ini ditampilkan sebelum para penonton mulai menyaksikan The Incredibles 2.
Ibu dari Domee Shi merupakan seorang imigran keturunan Cina dan Kanada. Ia berlaku sebagai konsultan budaya di dalam film. Salah satu keahlian sang ibu adalah membuat dim sum, itu sangat membantu Shi untuk memastikan kalau adegan pembuatan Bao dalam animasi ini menjadi lebih akurat.
Bao memiliki kisah sederhana, namun bisa menyentuh hati. Dikisahkan seorang wanita yang berasal dari Cina, ia sudah mulai menua namun kesepian. Sang suami pun terlihat tidak begitu sibuk, sehingga mereka jarang berbicara meski singkat.
Pada awal animasi, terlihat wanita itu tengah membuat dim sum. Cara ia membuat dim sum seakan menggambarkan kalau ia memang sudah ahli dalam hal tersebut. Setelah matang, ia menyajikannya dan disantap bersama dengan sang suami yang terburu-buru ketika makan dan langsung berangkat bekerja.
Ketika hendak menghabiskannya, Bao buatannya tiba-tiba hidup. Lalu tumbuh kaki dan tangan yang membuatnya seakan menyerupai bayi manusia.
Kegembiraan ditunjukkan sang ibu saat menerima Bao untuk masuk ke dalam hidupnya. Sang wanita itu merawat Bao dengan penuh kasih sayang. Ia memberikan Bao makanan, menjaganya dengan penuh kasih sayang, mengajaknya berbelanja, tai Chi, dan lainnya.
Tapi Bao merasa sang ibu merasa terlalu over protective padanya, padahal ibu ini khawatir pada Bao. Itu membuat Bao menjadi sosok yang pembangkang dan terkesan menjadi anak yang nakal. Ia bahkan memilih untuk pergi bersama dengan teman-temannya dibandingkan makan dengan sang ibu.
Sampai sang Bao tumbuh dewasa. Bao seakan tumbuh dengan cepat, ia tidak lagi Bao menggemaskan seperti awal ia mengasuhnya. Ketika Bao sudah tumbuh menjadi sosok dewasa, ia menunjukkan sikap yang berbeda. Ia seakan lupa dengan ‘Rumah’ dan melupakan siapa yang selama ini sudah merawatnya. Tentu sang ibu merasa sedih dan kecewa.
Ketika Bao berniat meninggalkan rumah, sang ibu melarangnya. Hingga pada puncaknya kekesalan dan kesedihan sang ibu menjadi satu, ia memakan Bao, Ibu melakukan itu agar Bao tidak semakin memiliki sikap yang buruk.
Sang ibu seakan menyesali perbuatannya, ia menangis semalaman. Tetapi hal mengejutkan terjadi, ketika ia melihat seorang yang mirip Bao, namun dalam bentuk manusia, datang ke kamarnya. Ternyata selama ini sang ibu memvisualisasikan sang anak dalam bentuk Bao.
Pada akhir adegan, mereka seakan memupuk rindu. Ada juga wanita yang pernah dibawa Bao sebelumnya, seakan benar-benar menunjukkan kalau Bao memang merupakan visualisasi dari yang anak.
Dalam kisahnya akan ditunjukkan perjalanan naik dan turun antara hubungan dari orang tua dan anak, namun anaknya dalam gambaran Bao. Ini cukup mirip dengan kisah Manusia Roti jahe, namun Bao lebih ke versi Cina.
Bao merupakan salah satu film animasi pendek terbaik dari Disney Pixar, bahkan sudah memenangkan banyak penghargaan. Tentunya itu tidak terlepas dari pesan yang bisa kita tarik dari film pendek satu ini.